Jawa Timur (28/8). Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengapresiasi Kelurahan Burengan, yang menjadi kelurahan terbaik ke-3 di Jawa Timur. Kelurahan Burengan meraih juara tersebut, dalam “Lomba Desa dan Kelurahan” tingkat Provinsi Jawa Timur 2022.
Selebrasi itu diadakan di Burengan Sport Center & Culinary (BSCC), Burengan, Jawa Timur. Seremoni itu, sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-1143 Kota Kediri dan Dirgahayu RI.
Menurut Abu Bakar saat membuka acara, Kelurahan Burengan menjadi kelurahan terbaik ke tiga se-Jawa Timur pada indikator Bidang Pemerintahan, Bidang Kewilayahan, dan Bidang Kemasyarakatan.
Ia menjekaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri telah membuat Program layanan Pemberdayaan Masyarakat. Layanan tersebut bersistem dan berbasis kewilayahan di tingkat kecamatan hingga RT/RW. Menurutnya, Pemkot Kediri menyediakan anggaran Rp100 juta untuk diserap setiap RT. Jika di Kelurahan Burengan ada 37 RT, maka ada Rp3,7 miliiar fasilitas warga yang harus dibangun.
“Itulah yang mungkin saya rasa membuat Kelurahan Burengan menjadi salah satu yang terbaik di Provinsi Jawa Timur. Selain itu tidak hanya fisik yang dibangun, termasuk juga membayarkan jaminan kesehatan (BPJS),” ujarnya.
Abu juga mengapresiasi Ponpes Walibarokah yang andil berkolaborasi memajukan kota Kediri dan Kelurahan Burengan khususnya. Kerja sama itu sudah berjalan dengan baik dan berkelanjutan. Ponpes Walibarokah menurutnya, sudah menjadi bagian dari warga Kediri.
“Kami sangat dekat sekali antara Pemkot Kediri dengan Ponpes Walibarokah. Kami sadar bahwa kolaborasi ini bisa membawa nama baik Kota Kediri, yang memberikan dampak positif, dampak perekonomian, dampak kebudayaan, dampak sosial, dan dampak pendidikan. Selama ini, Ponpes Walibarokah tidak hanya dekat, tetapi justru menyatu. Setiap event di Kota Kediri, kami selalu melibatkan pihak ponpes,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Ponpes Walibarokah KH Sunarto. Soal bantu membantu antara Ponpes Walibarokah dengan Kelurahan Burengan harus ditingkatkan. Ia berharap sinergi antara Ponpes Walibarokah dengan Pemkot Kediri dan Kelurahan Burengan khususnya, terealisasi dengan baik.
“Kegiatan-kegiatan yang diprogramkan oleh pemerintahan kelurahan sebisa mungkin kami warga pondok turut berpartisipasi. Mulai dari kegiatan RT/RW, lingkungan maupun kelurahan itu sendiri. Banyak aktivitas yang dilakukan masyarakat seperti kerja bakti. Kemudian dari pondok sesekali memberikan santunan sembako, khitanan masal, dan kegiatan-kegiatan positif lainnya,” ujarnya.
KH Sunarto juga senang ponpesnya bisa berpartisipasi merayakan HUT ke-77 RI dan membuka stand bazar di perhelatan ini, walau menurutnya masih dalam tataran sederhana. Ia meminta Lurah Burengan, Adi Sutrisno, agar menyinergikan berbagai kegiatan dengan Ponpes Walibarokah. Terlebih, Lurah Adi Sutrisna akan membuat program strategis bagi masayarakat Burengan dan Pondok Walibarokah. Rencananya, Kelurahan Burengan akan membangun pusat olahraga dan kuliner di Lapangan Burengan.
“Saya sudah bicara dengan beliau. Nanti santri-santri tidak perlu jauh-jauh misalnya ke Rejomulyo. Untuk olahraga tinggal jalan saja. Kami juga sudah mempunyai beberapa UMKM di pondok tinggal menarik ke lapangan itu saja untuk meramaikan. Saya berkomitmen untuk nanti setiap ada acara, tamu pondok itu tamunya pak lurah juga,” ujarnya.
Prestasi Kelurahan Burengan, menurut Lurah Adi Sutrisna, kolaborasi dengan berbagai stakeholder, khusunya dengan Ponpes Walibarokah turut memberi andil dalam penilaian Lomba Desa dan Kelurahan tingkat Provinsi Jawa Timur 2022.
“Dalam ketiga bidang itu salah satunya kita harus kolaborasi dengan stakeholder yang ada di Kelurahan Burengan. Memang pondok ini mendukung kegiatan kelurahan. Itu baik sekali sehingga kita harus terus meningkatkan kolaborasi Kelurahan Burengan dengan Ponpes Walibarokah,” ujarnya.