Bangka – Masjid Al-Mansyurin yang terletak di Jalan Raya Sungailiat, Desa Pagarawan tampak tidak seperti biasanya. Forum Komunikasi Mahasiswa Islam (FKMI) Babel menyusun program kerja (proker) hingga larut malam ditemani Ismail sebagai pembina. Sejak pukul 18.00 WIB anggota FKMI sudah datang memenuhi Masjid Al-Mansyurin.
Kegiatan diawali dengan acara bakar-bakar jagung, kemudian dilanjutkan dengan menyusun proker. Kegiatan seperti ini baru mulai dihidupkan kembali setelah sempat ‘mati suri’ beberapa bulan.
Tiga Dewan Penasehat (Wanhat) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Babel, yakni KH. Jumadi Sakam, Dzulkarnain & Abdul Syukur, turut hadir dan memberikan arahan dalam acara tersebut.
Kegiatan selesai pukul 1.00 WIB dini hari. Nama Forum Komunikasi Mahasiswa (FKM) diusulkan untuk dirubah menjadi FKMI, termasuk salah satu dari hasil diskusi.
Kegiatan seperti ini akan terus berlanjut setiap bulannya, dan seluruh anggota FKMI akan dibekali dengan ilmu-ilmu agama.
Rencananya Hadist muslim yang akan menjadi kajian pertama. “Kami akan mengadakan kajian rutin setiap hari kamis jam setangah lima setelah pulang kuliah, dan materinya Hadist Shohih Muslim,” papar Burhanudin kepada Biro KIM LDII Babel.
“Organisasi ini kedepannya akan lebih banyak berkecimpung dengan pengabdian kepada masyarakat umum, maka setiap anggota FKMI harus dibekali ilmu agama yang kuat terlebih dahulu, dan keterampilan bisa berbicara di depan umum,” tegas Ismail.
Kegiatan FKMI bukan hanya bergerak dalam bidang keagamaan, tetapi juga dalam ilmu pengetahuan.
FKMI akan menjadi wadah bagi mahasiswa beragama Islam yang ingin belajar dan memahami ilmu agama dengan baik & benar.
Bidang Pendidikan & Dakwah DPW LDII juga akan turut membantu memberikan ilmu dan fasilitas dalam kajian rutin FKMI. Masjid Al-Mansyurin akan menjadi pusat kajian FKMI dalam melaksanakan kegiatan.