Pangkalpinang (3/6). Di bawah langit mendung pagi hari yang dihiasi rintik air hujan, suasana Pondok Pesantren Arroyan menyelimuti hati dengan kedamaian yang mendalam. Suara lantang namun lembut dari Ari Sriyanto, Ketua DPW LDII Bangka Belitung, menghiasi udara pagi yang sejuk itu. Dalam balutan busana batik merah bermotif flora biru muda, yang dipadukan dengan celana hitam mengilap bak baru disetrika, sosoknya tampak berwibawa, memancarkan aura ketulusan dan hikmah.
Dengan langkah pasti, Ia berdiri di hadapan para peserta yang datang dari berbagai penjuru Kabupaten dan Kota di Bangka Belitung. Pagi itu, Sabtu (1/6/2024), menjadi saksi dimulainya Pelatihan Jurnalistik KIM & LDII News Network Bangka Belitung.
Menggunakan microphone di tangan kanannya, Ari Sriyanto membingkai kata-kata penuh makna yang mengajak setiap jiwa untuk kembali merenungi dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
“Saat sholat itu harus betul-betul menghadap Allah, karena Allah sangat dekat terhadap hambanya, lebih dekat dari nadi urat leher,” ucapnya dengan suara yang penuh ketulusan, seolah membawa setiap peserta menyelami kedalaman spiritualitas. Pesan ini menembus relung hati, menggugah kesadaran akan kehadiran Ilahi dalam setiap langkah kehidupan.
Lebih dalam, Ari menekankan pentingnya mengenal diri sendiri sebagai jalan untuk mengenal Tuhan. “Barang siapa yang kenal dengan dirinya, maka dia kenal dengan Allah,” katanya, menanamkan esensi spiritualitas yang autentik dalam benak peserta. Suasana pun menjadi semakin reflektif, dengan sekitar tiga puluh peserta yang mengenakan tali hijau di leher mereka, tanda keikutsertaan dalam pelatihan ini, mendengarkan dengan penuh perhatian.
Ari melanjutkan dengan penjelasan mendalam tentang kesadaran dan ketekunan, “Allah memiliki sifat yang tidak pernah tidur, sifat yang juga terdapat dalam makhluk hidup berupa nikmat nafas. Nafas tidak pernah tidur walaupun disaat jiwa dan raga kita tertidur,” paparnya, memberikan pandangan baru tentang pentingnya kesadaran dalam setiap tarikan nafas. Ia juga menekankan pentingnya pengendalian pikiran sebagai kunci untuk mengatasi permasalahan. “Orang yang bisa mengendalikan suatu permasalahan adalah orang yang bisa mengendalikan pikirannya,” jelasnya, menekankan kekuatan mental dalam mencapai ketenangan dan keberhasilan.
Sebelum meresmikan pembukaan pelatihan, Ari Sriyanto menutup sambutannya dengan kalimat yang menggugah semangat, “niati untuk perjuangan, maka Allah akan memudahkan.” Dengan lafadz basmalah, “Bismillahirrohmanirrohim,” yang diucapkan bersama oleh semua hadirin, acara pelatihan jurnalistik pun resmi dibuka pada pukul delapan tiga puluh waktu setempat.
Pelatihan Jurnalistik KIM & LDII News Network se-Bangka Belitung ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas peserta dalam bidang jurnalistik, menyatukan semangat nasionalisme dan nilai-nilai Pancasila. Diharapkan, melalui pelatihan ini, para peserta tidak hanya terampil dalam menyampaikan berita, tetapi juga mampu menyisipkan nilai-nilai positif dan inspiratif yang dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Acara yang dimulai dengan pesan spiritual ini memberikan landasan yang kuat bagi para peserta untuk mengembangkan kemampuan jurnalistik mereka dengan penuh semangat dan dedikasi. Dengan bekal nilai-nilai luhur yang disampaikan Ari Sriyanto, para peserta diharapkan mampu menjadi jurnalis yang tidak hanya profesional, tetapi juga memiliki kedalaman spiritual dan integritas tinggi dalam setiap karya jurnalistik yang mereka hasilkan. (Andin Alamanda)