Jakarta (12/12). Bagi LDII, peringatan “Hari Guru Nasional Tahun 2022”, menjadi semakin berkesan karena salah satu warganya berhasil meraih penghargaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), pada perhelatan “Apresiasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Inspiratif Tahun 2022”.

Adalah Dian Kurniasari, Guru SD Negeri 21 Muntok, Kabupaten Bangka Barat (Babar) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Dian berhasil menjadi 10 peserta terbaik, dari total 4.000-an peserta se-Indonesia, untuk kategori “Guru Sekolah Dasar”. Dian menceritakan, tidak ada persiapan khusus ketika berkompetisi pada acara tersebut.

“Berawal ketika mengajar materi mengenal huruf hijaiyah kelas 1 SD. Mengingat kemampuan literasi membaca peserta didik masih perlu ditingkatkan. Di mana, peserta didik membaca alfabet saja masih belum mahir,” ujar alumnus STAISA Jakarta tersebut.

Berangkat dari situ, ia membuat media card board, yang memiliki banyak fungsi. “Media tersebut diperuntukkan bagi siswa kelas 1 SD. Materinya huruf hijaiyah. Kemudian saya mengirimkan media pembelajaran tersebut pada seleksi apresiasi guru inspiratif Kemendikbudristek,” pungkasnya.

Tema kompetisi tersebut adalah pembelajaran berdiferensiasi dan berpusat pada peserta didik.

“Pembelajaran ini merupakan wujud dari merdeka belajar bagi peserta didik. Saya pun merancang media pembelajaran menyesuaikan petunjuk teknis kompetisi. Serta melakukan perekaman dan pembuatan media pembelajaran dibantu beberapa rekan guru di sekolah,” pungkas Guru Bidang Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, SDN 21 Muntok tersebut.

Tujuan Dian mengikuti kompetisi tersebut adalah untuk memastikan, apakah media yang ia buat sudah tepat. “Kalau mendapatkan feedback dari Kemendikbudristek. Berarti penerapan ilmu yang dilakukan sudah tepat untuk siswa. Maka, saya kirimkan naskah karya pembelajaran ini. Alhamdulillah, dengan pertolongan Allah, saya dinyatakan lolos sebagai 20 finalis terpilih untuk mengikuti tahap selanjutnya,” ujarnya.

Tahapan selanjutnya adalah presentasi dan penguatan media ajar, yang diselenggarakan di Hotel Novotel, Mangga Dua, Jakarta beberapa waktu lalu.

“Saya diberikan pembekalan penguatan kurikulum merdeka. Serta presentasi, untuk menguatkan karya yang dikirimkan. Alhamdulillah, Allah mengabulkan terpilih sebagai 10 finalis terbaik guru inspiratif kategori sekolah dasar 2022,” imbuhnya.

Ia pun menerangkan bahwa, pembelajaran berdiferensiasi diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan belajar peserta didik yang berbeda-beda.

“Setiap murid memiliki gaya belajar yang berbeda. Maka pembelajaran harus bisa menyesuaikan dengan masing-masing karakter peserta didik. Sehingga, apa yang dilakukan guru, tepat untuk peserta didik, sesuai dengan kebutuhannya,” jelasnya.

Dia mengatakan, murid zaman sekarang telah banyak terpapar kemajuan teknologi yang begitu pesat.

“Akibatnya, murid mudah bosan saat proses belajar. Sehingga perlu membuat metode belajar yang membuat peserta didik tidak tertekan dan proses belajar menyenangkan,” pungkasnya.

Dari situ, Kemendikbudristek mengapresiasi guru yang mampu menampilkan karya berupa aksi nyata pembelajaran bagi peserta didik. Serta mampu mengakomodasi kebutuhan belajar peserta didik.

“Dengan harapan, guru seperti ini, mampu menjadi inspirasi bagi guru yang lainnya,” ujarnya.

Sebelum menutup wawancara, Dian berpesan bagi generasi muda LDII untuk terus berbuat kebaikan.

“Semua memiliki potensi dan bakat masing-masing. Ada yang menonjol di bidang akademik, ataupun bidang olahraga. Maka, terus kembangkan bakat masing-masing. Namun, terutama jangan lupa, harus didampingi dengan akhlak yang baik,” ujarnya.

Bagi para guru, jangan takut memulai perubahan dan terus berkolaborasi.

“Mulai perubahan dari kelas masing-masing, baru ke tingkat yang lebih luas. Terus berkolaborasi, karena kalau tidak, tidak akan diperoleh pengembangan yang lebih baik,” pungkasnya.

Terakhir, bagi peserta didik, agar menggunakan bakat yang diberikan Allah dengan sebaik-baiknya.

“Kembangkan sesuai dengan bakat dan minat. Jadilah insan yang mulia dan berakhlakul karimah,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *