Kampung Jamus Dijadikan Kandidat Kampung Program Iklim

DPP LDII memberikan arahan berupa pengenalan tentang apa itu ProKlim, serta menjelaskan peran pentingnya organisasi kemasyarakatan (ormas) untuk ikut andil dalam menjaga ketahanan iklim. Foto: LINES.

Jakarta (3/8). Departemen Litbang, Pangan dan Lingkungan LDII menyelenggarakan Webinar Sosialisasi Program Kampung Iklim (Proklim). Webinar ini untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia ke-50 sekaligus Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia, pada Sabtu (30/7).

Acara yang diadakan secara daring ini diikuti 1.000 peserta dari seluruh daerah provinsi di Indonesia. Acara ini menghadirkan empat narasumber yang ahli dalam bidangnya. Merekan adalah Direktur Adaptasi Perubahan Iklim Sri Tantri Arundhati, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah Ninik Damiyati, Ketua Prokja ProKlim Desa Sambak Danu Utomo, dan Pengawas PT Kebun Teh Jamus Purwanto.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Panitia Webinar, Gun Gun Hidayat mengatakan bahwa acara ini untuk mendorong partisipasi dan potensi warga LDII dalam pengelolahan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan pada tingkatan kelembagaan dan visi yang lebih jauh.

“Kami menghadirkan potensi dari warga LDII yaitu PT Usaha Perkebunan Jamus Ngawi sebagai calon kandidat atau role model dalam produktif di lingkungan LDII,” ucapnya.

Departemen LISDAL DPP LDII menggelar webinar Sosialisasi Proklim sebagai dukungan program KLHK. Foto: LINES.

Gun Gun menambahkan, potensi warga LDII sangat besar dan beragam. “Kami sadari potensi LDII sangat besar dan beragam yang mungkin belum terwakili sepenuhnya, seperti potensi komunitas dan pondok pesantren yang jumlahnya sangat banyak yang saat ini hadir sebagai peserta tercatat di 135 titik, ” tuturnya.

Senada dengan Gun Gun, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso, menjelaskan DPP LDII telah berkomitmen menjaga lingkungan hidup.

“Perlu kami sampaikan beberapa hal sudah kami lakukan di beberapa pondok pesantren mulai dari gerakan zero waste, kader gemilang yang diaktifkan sampai dengan kegiatan kegiatan lain seperti pengolahan sampah dan penanaman pohon,” terang Chriswanto.

Chriswanto mengemukakan bahwa LDII telah berhasil menanam sekitar 4 juta pohon. Melalui kontribusi ini, perlu terus dipelihara dan ditindaklanjuti karena memelihara lingkungan merupakan bagian merawat lingkungan.

“Sebagaimana selaras dengan firman Allah dan sabda Nabi Muhammad yang memerintahkan untuk memelihara bumi, agar bisa dinikmati oleh seluruh umat manusia dengan baik.

Kampung Jamus menjadi kandidat yang diproyeksikan sebagai Program Kampung Iklim. Foto: LINES.

KH Chriswanto menambahkan bahwa kegiatan ini termasuk dakwah bil hal. “Dengan LDII melakukan praktek kegiatan yang berkontribusi positif pada masyarakat, bangsa dan negara merupakan upaya merawat bumi, ikut mensejahterakan masyarakat, menjaga susunan kehidupan yang ada di bumi. Mungkin apa yang kami lakukan kecil dan tidak bisa mendukunh seluruh kehidupan di dunia ini. Akan tetapi, kami bergerak secara masif di seluruh Indonesia untuk menjaga ‘motor’ menjaga lingkungan hidup,” ungkap Chriswanto

Chriswanto juga menghimbau masyarakat LDII untuk berkontribusi pada lingkungan. “Kami berharap, ini bukan hanya sekedar tataran webinar, akan tetapi menciptakan ProKlim pemukiman atau komunitas ProKlim di manapun. Kami mengajak kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan sehingga Indonesia sebagai kontributor oksigen terbesar di dunia sekaligus mensejahterakan masyarakat, bangsa dan negara,” ujarnya.

Dalam akhir sambutannya, ia mengharapkan daerah-daerah tidak berhenti hanya di webinar ini saja tapi bisa mengaktifkan, menindaklanjuti kegiatan ini.

“Daerah- daerah melakukan kerjasama sinergi diantara kita maupun komunitas lain bahkan stakeholder karena saya yakin dengan kegiatan ini merupakan kegiatan yang tidak kecil dalam kontribusi masyarakat, bangsa dan bernegara,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *