
Pangkalpinang (15/2). DPW LDII Babel sambut kedatangan Dr. Ahmad Ali, MD, MA. seorang akademisi sekaligus peneliti dari Nahdlatul Ulama (NU), di Masjid Arroyan, Semabung Lama, pada Jum’at (14/2).
Kedatangan penulis buku Nilai-Nilai Kebajikan dalam Jamaah LDII dari Amal Saleh hingga Kemandirian ini bertujuan untuk melakukan riset observasi dalam rangka penyusunan buku ketiga yang berkaitan dengan LDII.
Dalam risetnya, Dr. Ahmad Ali, MD, MA. berupaya menggali bagaimana nilai nilai kebangsaan dan nasionalisme dapat selaras dengan prinsip prinsip dakwah LDII.
Ia juga mengaitkan eksistensi LDII dengan kutipan dari Prof. Dr. K.H. Imam Suprayogo, M.A., mantan rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Malang yang menyebutkan bahwa keberadaan LDII sebagai “fenomena dunia” atau “fenomena global”, karena keberadaannya yang ada di berbagai negara yang telah ia kunjungi.
Hal ini dapat terlihat dari bangunan-bangunan masjid yang megah, lembaga-lembaga pendidikan LDII di berbagai tempat di tanah air dan mancanegara, pungkasnya.
Dalam sambutan singkatnya, ia juga mengingatkan bahwa jangan pernah menunda-nunda pekerjaan dan segala macam perbuatan-perbuatan baik.
“Jika kamu berada di waktu sore hari, jangan tunda tunda untuk melakukan aktivitas sampai besok pagi. Jika sore bisa melakukan aktivitas jangan ditunda tunda hingga pagi, seperti mengerjakan pr, amal sholeh dan amalan baik lainnya, jangan ditunda” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPW LDII Babel, Ari Sriyanto yang turut hadir dalam kegiatan, mengungkapkan bahwa kedatangan Dr. Ahmad Ali, MD, MA. bertujuan untuk melakukan riset dan observasi guna memperoleh data dan fakta yang berkaitan dengan peran LDII dalam nasionalisme dan kebangsaan.
Ia juga mengingatkan kepada warga LDII agar dapat membantu Dr. Ahmad Ali, MD, MA. dalam memperoleh data-data yang diperlukan.
“Siapa pun warga LDII yang ditemui beliau, silahkan berikan keterangan yang sebaik baiknya, jangan di buat-buat dan tidak perlu takut ketika ditanya oleh beliau karena pada dasarnya kita ini orang Islam yang taat pada pemerintah yang sah mengedepankan fakta dan kebenaran yang ada” ujarnya. (Bilqis)